Ceplikan : Tanaman Liar Memiliki Banyak Khasiat Baik Untuk Kesehatan

Anak-anak suka bermain dengan polong kering tanaman ini yang meletup saat terkena air dan tergosok sehingga dijuluki popping pod, duppy gun dan cracker plant. Ceplikan bernama ilmiah Ruellia tuberosa dan dikenal juga sebagai minnieroot, pletekan, kencana ungu, dan akar demam. Ceplikan merupakan spesies tanaman berbunga dari keluarga Acanthaceae.

Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah dan telah  berhasil dinaturalisasi di banyak negara tropis Asia Selatan dan Tenggara. Tumbuhan ceplikan di Indonesia, terutama di Pulau Jawa tumbuh sebagai tumbuhan liar yang tumbuh subur pada ketinggian mulai dari 150 m di atas permukaan laut.

Ceplikan banyak tumbuh di padang rumput hingga pinggir jalan dan terkenal sebagai gulma. Namun, tanaman ini juga bisa untuk tanaman hias. Pertumbuhan terbaiknya pada area tanah yang lembap dengan drainase yang baik dengan penyiraman sedang di bawah sinar matahari.

Pemilik akar berbonggol tebal dan silindris ini mempunyai batang tegak setinggi 45 cm. Batangnya berbulu dan bersisi empat. Pada bagian daun bentuknya lonjong-bulat telur dan tak berbulu di kedua sisinya. Panjang daun 4-8 cm dan lebarnya 1,5-4,2 cm. Margin daun bergelombang, tetapi halus. Daun tersusun berlawanan di sepanjang batang.

Bunganya berwarna ungu dan biru pucat. Bunga majemuk seperti terompet, muncul di ketiak daun. Kelopaknya berukuran 2-3 cm, dasar mahkota membentuk tabung, ujung berlekuk lima, panjang 3,5-5 cm, dan benang sarinya melekat pada tabung.

Buahnya cenderung kering dan terkenal sebagai kapsul. Panjangnya 1,8 – 2,5 cm dan lebar 0,3 – 0,4 cm. Bentuknya seperti silinder berwarna cokelat tua, tak berbulu. Saat buah ini matang dan kena air maka akan meledak dan pecah melontarkan 7-8 biji ke udara.

Daun ceplikan mengandung saponin dan polifenol. Akarnya mengandung saponin dan flavonoid. Kandungan zat lainnya adalah fitosterol, polifenol, apigenin, isoflavon dan kuinon. Dalam pengobatan Ayurveda, ceplikan bermanfaat sebagai diuretik, antidiabetes, hingga analgesik.  Selain itu, ceplikan juga antihipertensi, antikanker, antibakteri, dan gastroprotektif. Kandungan isoflavon pada ceplikan mempunyai pengaruh peningkatan metabolisme sel lemak untuk pembentukan energi sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Daun ceplikan mengandung zat kuarsetin yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.

Tanaman ini juga bisa sebagai pewarna alami untuk tekstil. di Provinsi Medan, Sumatera Utara kencana ungu banyak digunakan sebagai motif dalam pembuatan batik. Tumbuhan ini sangat mudah berkembang biak ditanah yang subur dan lembap. Oleh karena itu, ceplikan mudah untuk dibudidayakan.