Rasanya tidak lengkap jika perjalanan mengupas tempat bersejarah tidak mengenal kisah yang ada di balik spot tersebut. Bagi anda yang penasaran, dulunya Goa Belanda ini memang digunakan sebagai bagian dari strategi militer karena lokasinya yang dekat dengan pusat kota bandung. Lalu kemudian di era menjelang PD II, goa tersebut semakin digunakan karena kegiatan militer yang meningkat.
Di dalam terowongan tersebut terdapat seperangkat pembangkit listrik bertenaga air atau PLTA dengan panjang 144 meter dan lebar 1,8 meter. Di dalam goa juga dibangun lorong sebanyak 15 ruas dengan 2 pintu masuk setinggi 3,2 meter. Bahkan luas pelataran goa tidak kalah besar, yaitu 0,6 hektar. Ukuran tersebut cukup untuk menampung pasukan militer belanda hingga ratusan orang.
Jika diukur ukur kembali, luas keseluruhan gia dan lorongnya mencapai 548 meter persegi. Dengan ukurannya yang sangat luas itu, Goa ini juga diperuntukkan sebagai bagian dari stasiun radio Belanda karena saat itu Stasiun yang ada di Gunung Malabar posisinya terbuka sehingga sulit untuk dilindungi dari serangan udara.
Daya Tarik Goa Belanda
-
Digunakan Untuk PLTA
Sebenarnya di dalam Goa Belanda tidak banyak ditemukan peninggalan apapun. Saat pertama masuk, anda akan disambut dengan gelap dan dinginya lorong goa. Alasan itulah yang membuat banyak sekali tukang senter yang menyewakan senternya kepada wisatawan yang hendka masuk ke dalam goa. Salah satu bekas yang masih terlihat dari penggunaan goa adalah sebagai PLTA.
Anda akan melihat banyaknya jaringan goa yang jumlahnya sampai 15 lorong. Tinggi pintu nya pun sekitar 3,2 meter. Anda bisa melihat betapa pentingnya goa ini di masa pendudukan belanda. Ukuran dari PLTA ini adalah sekitar 144 meter dengan lebar 1,8 meter. Tentu dengan ukuran tersebut, ruangan di dalam goa terlihat sempit namun memanjang seperti tiada akhir.
-
Digunakan Sebagai Pusat Radio Hindia Belanda
Fungsi utama dari goa Belanda selain sebagai PLTA adalah sebagai pusat radio hindia belanda. Langkah tersebut diambil Belanda karena rasio yang ada di Gunung Malabar posisinya terbuka sehingga tidak bisa dilindungi dari serangan udara. Meskipun kondisinya saat itu belum optimal. Namun stasiun rasa ini yang menjadi tempat Panglima Perang Belanda berhubungan dengan panglima sekutu Karel Doorman.
Di saat itu, Panglima belanda Letnan Jendral Ter Poorten mencegah masuknya angkatan laut Jepang. Sayangnya koordinasi tersebut gagal sehingga pasukan telah mendarat dibawah letnan Hitoshi Imamura. Tentu kisah sejarah ini tidak bisa anda temukan di dalam goa, melainkan melalui kisah yang tertuang dalam rangkuman sejarah Goa Belanda.
-
Pintu Pintu Tua
Meskipun kondisi Goa Belanda terlihat lembab, namun masih terdapat beberapa pintu yang kokoh berdiri anda bisa melihat secara langsung bagian pintu tersebut saat hendak masuk ke dalam goa. Hal tersebut membuktikan bahwa goa ini memang sengaja dibuat juga sebagai tempat berlindung. Goa menjadi tempat militer yang potensial demi menghimpun lebih banyak tenaga.
Di sana pula berbagai rencana dibuat untuk tetap menaklukkan nusantara. Pihak Belanda juga pastinya perlu tempat untuk berlindung dari PD II. Salah satunya dengan embangun goa yang likasiny adekta dengan pusat kota seperti goa yang satu ini. Anda bisa melihat secara langsung bagian dari sejarah tersebut dengan menjelajah goa bersama dengan pemandu agar jauh lebih paham.
Tentu ini terkait dengan biaya ini bisa berubah, tergantung kebijakan dari pihak pengelola. Kendati demikian, biaya tersebut tidak akan melambung tinggi, karena bagaimanapun juga taman hutan rakyat ini sengaja dibangun sebagai fasilitas umum bagi masyarakat. Apabila anda ingin masuk dan menyewa senter, maka tentu ada baya yang harus ditambahkan.
-
Menjelajah Bagian Dalam Goa
Kegiatan pertama yang bisa anda lakukan begitu sampai di mulut goa adalah memberanikan diri untuk masuk dan menjelajah bagian dalamnya. Jika dilihat dari luar, mulut goa terlihat sangat gelap. Oleh karena itu, anda perlu bantuan senter untuk bisa masuk ke dalam. Disana juga ada tour guide atau orang yang bersedia mengantarkan anda masuk dan mengelilingi goa.
Begitu sudah di dalam, anda tidak boleh mencoret coret dinding goa. Anda harus ingat bahwa banguan tersebut termausk bangunan bersejarah, sangat disayangkan jika banyak ditemukan coretan di dinding goa yang malah membuatnya terlihat kotor. Anda hanya perlu melihatnya saja dengan mata dan mengagumi bagimana dulu goa ini dibuat menggunakan peralatan sederhana.
-
Napak Tilas Peninggalan Belanda di Nusantara
Indonesia memiliki kisah yang panjang seputar penjajahan belanda. Alasan itulah yang emmbuat banyak skelia bangunana peninggalan belanda yang tersebar dari sabang hingga merauke. Ternyata salah satu peninggalan tersebut berada di Bandung, berupa sebuah Goa. Bagi anda yang suka mengupas info seputar sejarah, maka mengunjungi Goa Belanda bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan dan menantang.
Anda bisa bertanya pula pada beberapa tour guide yang ada di depan pintu goa, seputar sejarah yang dimiliki oleh gua itu. Meskipun sudah banyak penjelasannya di internet namun mendapat info langsung dari orang yang sudah lama menjaga tempat tersebut akan teras albeit mengasukkan. Anda bisa belajar sekaligus menambah wawasan yang mungkin belum ada di buku.
-
Jalan-Jalan di Sekitar Tahura
Selian fokus pad goa, tidak ada salahnya jika anda menikmat I keindahan tahura Bandung. Pohon pinus yang tinggi mampu membuat oengujung terpanah. Track jogging juga sudah disediakan di sekitar Tahura sehingga anda bisa berolahraga dengan nyaman. menggunakan hari sabtu dan minggu pagi bersama keluarga di Tahura bisa menjadi pilihan yang tepat.
Harga tiket masuk ke dalam sana juga tidak terlalu mahal, sehingga coock unuk liburan murah dan ramah di kantong. Membiasakan diri menghirup udara segar di dalam taman jihan ampuh untuk menghilangkan stress. tubuh juga menjadi lebih sehat dan bugar, dibandingkan jika anda hanya prisma diri di dalam rumah tanpa aktivitas apapun.