Legenda Sungai Musi di Kota Palembang

Sungai yang membelah kota Palembang menjadi dua bagian yakni seberang ilir untuk bagian utara dan seberang ulu untuk bagian selatan, mempunyai panjang 750 km, menjadikan sungai ini sungai terpanjang di pulau Sumatra. Berkat keindahan pemandangan di sekitar sungai musi, kota Palembang sering dijuluki sebagai Kota Venezia dari timur.

Sama seperti di kota Venezia, Anda juga bisa menjelajahi tempat-tempat di sekitar sungai dengan menggunakan perahu tradisional. Di wisata alam ini juga terjadi berbagai kegiatan ekonomi warga palembang setiap harinya seperti restoran terapung, pasar terapung, pengisian bahan bakar terapung, dan memancing.

Sungai ini mata airnya bermula dari daerah Kepahiang di Bengkulu. Sungai Musi memiliki nama lain yaitu Batanghari sembilan yang memiliki arti sembilan sungai besar. Karena 8 sungai besar bermuara di sungai Musi. Sungai besar yang bermuara di Sungai Musi antara lain, Sungai Komering, Lawas, Leko, Lakitan, Kelingi, Lawas, Semangus, dan Sungai Ogan. Lebar sungai musi bekisar antara 5 – 20 meter, sungai ini sering di lalui kapal-kapal pengangkut dengan membawa kayu dan barang lainnya.

Legenda Sungai Musi

Zaman dahulu kala, hubungan lalu lintas laut di seluruh dunia di lakukan dengan perahu layar, sistem penjualan yang berlaku pada masa itu adalah sistem barter. Banyak perompak dan bajak laut pada masa itu.

Menurut cerita, ada kelompok perompak asal Cina berlayar ke selat Bangka dan sang pemimpin tertarik melewati aliran Sungai Musi, terutama karena lebarnya. Sang Kapitan, pemimpin bajak melihat di peta sungai tersebut belum memiliki nama, maka diberi nama ‘Mu Ci’ (ayam betina).

Ayam betina adalah makhluk yg memberikan keuntungan untuk manusia. Sekali bertelur belasan butir. telur adalah sumber makanan dan rezeki. Daerah ini pun sangat subur. Luar biasa suburnya. Hasil rempah-rempahnya bermutu tinggi. Ada Tambang batubara, emas dan tambang lainnya. Maka daerah ini layak di sebut Mu Ci, karena tanahnya demikian kaya raya memberi keberuntungan bagi manusia.”

Menurut cerita, Kapitan bertutur: “Selain itu, wanita di daerah Mu Ci ini juga sangat baik. Wajahnya tidak seperti wajah orang Eropa. Kaum wanita daerah ini hebat dan mengagumkan. Mereka bekerja keras membantu suami. Tak ubahnya seperti induk ayam betina. Bekerja keras mencari makanan untuk anak-anaknya. Hormat dan baik pada sesamanya. Akan tetapi jangan coba-coba mengganggu mereka dan anak-anaknya. Mereka bisa lebih ganas dari elang sekalipun.”

Itulah mungkin sebabnya, mengapa orang dari tanah Palembang pintar bergaul dan pandai dalam membawa diri sekalipun mereka sudah meninggalkan tanah kelahirannya. Kekeluargaan yang kental sangat dirasa di antara penduduk setempat.

Kalau Anda ingin berlibur ke Palembang, pastinya akan menarik. Kenali karakter penduduk daerah setempat dan jangan lupa untuk mengunjungi Sungai Musi. Pada malam hari banyak juga tempat makan yang bisa Anda kunjungi untuk bersantai dan sekedar menikmati Mie Celor kuliner khas Palembang sambil melihat pemandangan lampu-lampu dari sekitar sungai musi.