Danau Taal merupakan danau air tawar yang menempati kawah gunung berapi di barat daya Luzon, Filipina sekitar 17 km dari kota Tagaytay. Gunung Berapi Taal yang terlihat kecil, sesungguhnya dianggap sebagai salah satu gunung yang paling aktif di Filipina dengan letusan yang sering terjadi selama beberapa dekade terakhir.
Gunung Api Taal berdiri di ketinggian 1.020 kaki dan memiliki 47 kawah dan 4 maar (kawah vulkanik yang disebabkan oleh letusan yang terjadi ketika air tanah lama bersentuhan dengan batu panas atau magma). Danau kawah utama Taal sendiri terletak di Pulau Gunung Berapi dengan berdiameter 1,9 kilometer. Layaknya Danau Toba di Indonesia, Danau Taal selain keindahan alamnya juga mempunyai legendanya tersendiri.
Legenda Danau Taal dikaitkan dengan seorang pria dengan nama yang sama, Lakan Taal. Konon ia dulunya terpilih sebagai walikota di kota Taygaytay. Ia adalah pemimpin yang adil dan bijaksana serta dipercaya oleh warganya. Suatu hari, ia melarang semua orang di kota untuk menginjakkan kaki di gunung yang ia tunjuk.
Padahal gunung itu terlihat memiliki sumber daya alam yang kaya. Namun karena keyakinan mereka pada Lakan Taal, mereka menghormati keputusannya dan bersumpah tidak akan melanggar perintahnya. Hingga suatu hari Taal menghilang. Penduduk desa tidak dapat menemukannya hingga bertahun-tahun. Namun kota mereka tetap makmur.
Sampai akhirnya warga memutuskan untuk mencarinya ke gunung yang dilarang Taal. Di sana, mereka bertemu dengan lubang yang penuh dengan berlian dan mutiara berharga. Dibutakan oleh keserakahan, orang-orang mulai berebut harta itu.
Seketika itu Taal muncul dengan amarahnya, ia berdoa agar mendatangkan malapetaka untuk rakyatnya yang tamak. Tiba-tiba langit berubah abu-abu, guntur dan gempa bumi terjadi, lahar meletus, menewaskan setiap orang.
Dalam beberapa saat, air menyelimuti daerah sekitar gunung, dan batu-batu mulia itu ikut terendam di bagian danau yang paling dalam. Gunung itu kemudian disebut Taal untuk mengenang pemimpin kota yang bijaksana.
Taal adalah gunung yang paling mematikan dari 21 gunung berapi aktif di Filipina, meskipun negara ini memiliki lebih dari 200 gunung berapi secara keseluruhan. Letusannya telah dicatat sejak akhir 1500-an, tetapi korban hanya tercatat dari 1754 dan seterusnya. Sejauh ini, gunung berapi telah menyebabkan setidaknya 6.000 kematian. Menurut Solidum, letusan pada 1754 berlangsung tujuh bulan.
letusan Taal lebih berbahaya daripada ledakan gunung berapi terkenal lainnya di negara itu, Mayon, karena Taal dapat meningkat lebih cepat. Solidum menjelaskan bahwa tingkat peringatan tetap nol ketika tidak ada aktivitas. Sebagian besar letusan berasal dari yang terbesar, Pulau Volcano, yang memiliki kawah berisi air dan pulau kecilnya sendiri, Vulcan Point.
Dengan kata lain, Taal adalah sebuah pulau di dalam sebuah danau yang terletak di pulau Luzon. Taal dekat dengan daerah padat penduduk dan mudah diakses dari Manila. Ribuan wisatawan melakukan perjalanan untuk melihat Danau Taal dari punggungan Tagaytay yang terkenal, yang telah berkembang menjadi area perumahan eksklusif. Pada 2007, sebuah perusahaan Korea dilaporkan berencana untuk membuka spa kesehatan di pulau itu tetapi pemerintah turun tangan untuk memblokir proyek tersebut.