Mengenal Ciri Khas Serta Manfaat Ikan Pantin Yang Bergizi Untuk Kesehatan

Banyak orang, mulai dari anak-anak hingga orang tua, menyukai ikan patin karena dagingnya yang gurih, lembut, dan lezat. Salah satu ikan asli perairan Indonesia yang telah didomestikasi adalah ikan ini. Patin ini, dengan nama ilmiah Pangasius sp., termasuk dalam keluarga Pangasiidae, yang merupakan ikan berkumis dari ordo Siluriformes. Salah satu anggotanya, P. nasutus, juga diberi nama “patin”.

Ikan patin tinggal di tepian sungai besar, di muara sungai, dan di danau. Di Indonesia, ada banyak jenis ikan, termasuk Pangasius pangasius atau Pangasius jambal, Pangasius humeralis, Pangasius lithostoma, Pangasius nasutus, Pangasius polyuranodon, dan Pangasius niewenhuisii.

Ikan patin memiliki bentuk tubuh memanjang, berwarna putih perak dengan punggung berwarna kebiruan. Panjang tubuhnya umumnya dapat mencapai 120 cm. Namun, patin yang hidup di Sungai Mekong, P. gigas, bisa mencapai lebih panjang dua meter.

Ikan patin tidak bersisik. Kepalanya relatif kecil dengan mulut terletak di ujung kepala agak ke bawah. Hal ini merupakan ciri utama golongan catfish.  Sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang berguna sebagai peraba.

Sirip punggung memiliki sebuah jari–jari keras yang berubah menjadi patil yang besar serta bergerigi di belakangnya, sedangkan jari–jari lunak pada sirip punggungnya terdapat 6 – 7 buah.

Pada permukaan punggung ada sirip lemak yang ukurannya sangat kecil dan sirip ekornya membentuk cagak dengan bentuk simetris. Sirip duburnya agak panjang dan mempunyai 30 – 33 jari-jari lunak. Sirip perutnya terdapat 6 jari-jari lunak. Pada sirip dada terdapat sebuah jari-jari keras yang berubah menjadi senjata yang dikenal sebagai patil dan memiliki 12 – 13 jari-jari lunak.

Jika dilihat dari bentuk mulut ikan patin yang letaknya sedikit agak ke bawah, ikan ini termasuk ikan yang hidup di dasar perairan. Jenis pakan alaminya adalah berupa ikan-ikan kecil, cacing, detritus, biji-bijian, artemia, udang kecil dan moluska.

Patin dikenal sebagai hewan yang bersifat nokturnal, yakni melakukan aktivitas atau aktif pada malam hari. Ikan ini suka bersembunyi di liang-liang tepi sungai.

Ikan ini senang berkelompok. Benih patin di alam biasanya bergerombol dan sesekali muncul di permukaan air untuk menghirup oksigen langsung dari udara pada menjelang fajar.

Untuk budidaya ikan patin, media atau lingkungan yang dibutuhkan tidak sulit karena patin termasuk golongan ikan yang mampu bertahan pada lingkungan perairan yang jelek. Walaupun dikenal ikan yang mampu hidup pada lingkungan perairan yang jelek, namun ikan ini lebih menyukai perairan dengan kondisi perairan baik.

Patin jantan mencapai dewasa lebih cepat daripada betinanya karena proses kematangan kelamin relatif lama. Namun, patin yang hidup di daerah tropis, perkembangan telur dan spermanya lebih cepat daripada patin yang hidup di daerah subtropis.

Ikan ini memiliki banyak kandungan vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan. Berikut ini nilai gizi Ikan patin per 100 g BDD (Berat Dapat Dimakan):

  • Energi 132 kkal
  • Lemak total 60 g
  • Vitamin B1 20 mg
  • Vitamin B2 03 mg
  • Vitamin B3 70 mg
  • Karbohidrat 10 g
  • Protein 17 g
  • Kalsium 31 mg
  • Fosfor 173 mg
  • Natrium 77 mg
  • Kalium 346 mg
  • Tembaga 700 mcg
  • Besi 60 mg
  • Seng 80 mg
  • B-Karoten 7 mcg
  • Air 40 g
  • Abu 90 g

Berdasarkan kandungan gizinya tersebut, manfaat yang didapat saat mengonsumsi ikan patin bagi kesehatan, yaitu mencegah penyakit kardiovaskular, tulang jadi lebih sehat, kinerja pada otak membaik, dan mencegah jantung koroner.