Tumbuhan yang disebut dengan nama kepayang, kluwek, picung, keluwek, keluak, atau kluak Kepangyang ini adalah anggota dari suku Achariaceae. Kepayangan adalah jenis tumbuhan yang berukuran sedang hingga besar. Pohon kepayang tingginya antara 18 dan 40 meter, dengan diameter batang hingga 100 cm dan kadang-kadang berbanir. Batangnya berbentuk berlekuk dangkal dengan pangkal batang yang besar dan berbanir. Kulit batang kepayang biasanya licin, dan batang yang lebih tua kadang-kadang memiliki retakan kasar.
Kepayang termasuk tumbuhan yang multi fungsi dimana bagian dari tumbuhan kepayang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari batang yang dapat digunakan dalam pembuatan rumah, daun sebagai obat-obatan, buah sebagai bahan bumbu penyedap, makanan ringan dan pengawet makanan dan minyak kepayang yang dapat menggantikan peran minyak kelapa pada umumnya. bagian-bagian tumbuhan kepayang yang dapat dimanfaatkan antara lain, biji yang dapat digunakan untuk mengawetkan ikan agar tetap segar, kulit batang dapat dijadikan racun ikan, dan minyak yang dihasilkan dari biji dapat digunakan menjadi minyak sayur sebagai pengganti minyak kelapa.
- Daun Kepayang
Kepayang memiliki daun berupa daun tunggal, mengumpul di ujung ranting dan bertangkai panjang, helaian daun dari pohon muda berlekuk tiga, sedangkan pada yang tua bundar telur melebar, pangkal daun berbentuk jantung dan ujungnya meruncing. Menurut Sari dan Suhartati (2015:26) kepayang memiliki daun tunggal, mengumpul di ujung ranting dan bertangkai panjang. Daun dari pohon muda berlekuk tiga sedangkan pada pohon tua daun berbentuk bulat telur melebar di pangkal berbentuk jantung dan ujung daun meruncing.
- Bunga Kepayang
Bunga kepayang berwarna putih ataupun coklat kehijauan, tumbuh pada ketiak daun atau hampir diujung-ujung ranting. Bunga jantan tersusun dalam malai, sedangkan bunga betina muncul sendiri-sendiri hampir di ujung ranting. Kepayang mulai berbunga setelah berumur sekitar 15 tahun, tumbuhan ini berbunga dan berbuah sepanjang tahun.
- Buah Kepayang
Kepayang memiliki kulit buah berwarna coklat dengan permukaan kasar, diameter buah pangi sekitar 10-25 cm, daging buahnya berwarna kuning pucat dan lunak, tiap buah berisi 1-18 biji atau lebih.
- Biji Buah Kepayang
Kepayang memilik biji yang bertempurung, berbentuk asimetris, dengan ukuran 3-4 cm. Tempurung biji bertekstur dengan warna cokelat kehitaman, ketebalan tempurung antara 3-4 mm. dan sangat keras. Daging biji berwarna sangat putih. (Biji Utuh, b) Biji yang Telah Dibelah
Tempat Tumbuh dan Persebaran
Kepayang berbentuk pohon yang tumbuh liar atau setengah liar, umumnya tumbuh di daerah dataran tinggi dan dapat ditemukan tumbuh alami dan liar di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS). Tumbuhan ini dapat hidup pada suhu antara 24-30o C, kelembaban udara 50-80%, kemiringan lahan 10-65%, dan ketinggian tempat 15-306 mdpl. Jenis tanah latosol dengan tekstur geluh lempungan dengan pH antara 5,5-6,5. Wilayah penyebaran tanaman kepayang meliputi Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Melanesia (Irlandia Baru, Inggris).
Pemanfaatan
Kepayang dapat menghasilkan minyak yang berasal dari bijinya. Cara pengolahannya dilakukan dengan cara merebus biji kepayang selama 2-3 jam, kemudian dikupas, dikeringkan sampai minyaknya keluar dan dikempa dengan papan, sampai menghasilkan minyak kepayang yang layak untuk dikonsumsi. Pada daerah perairan, nelayan-nelayan tradisional banyak menggunakan kepayang sebagai bahan pengawet hasil tangkapannya, dengan cara menaburkan cacahan biji kepayang segar pada ikan. Kepayang juga memiliki daya adaptasi di dataran rendah berawa dan biasanya tumbuh di pinggiran sungai, sehingga di beberapa daerah di Indonesia memanfaatkan kepayang sebagai tumbuhan pelindung erosi di daerah bantaran sungai.