Mengenal Ciri Khas Udang Kipas

Udang ini Karena bentuk ekornya yang mirip dengan kipas, hewan laut ini disebut udang kipas. Dalam bahasa Inggris, slipper lobster adalah nama udang ilmiah Thenus orientalis. Udang berwarna cokelat ini memiliki banyak nama lokal, termasuk udang pasir dan udang sikat. Sementara di Australia disebut bay lobster, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB menamakannya flathead lobster.

Udang kipas tumbuh di wilayah Indo-Pasifik Barat, mulai dari pantai timur Afrika (Laut Merah selatan hingga Natal) hingga Cina, termasuk Teluk Persia, Jepang selatan, Filipina, dan sepanjang pantai utara Australia, dari Australia Barat hingga Queensland. Udang-udang ini juga ditangkap di lepas pantai Singapura dan Malaysia dalam jumlah kecil.

Udang lezat ini banyak digunakan dalam masakan Singapura. Meskipun dagingnya sedikit, tetapi udang kipas yang dijual di restoran mewah Cina dan Jepang  bisa mencapai Rp 1 juta lebih per porsinya. Udang unik ini hidup di perairan pantai paparan benua dengan dasar rumput berpasir di kedalaman 5 m hingga 100 m. Udang ini di Indonesia dapat ditemui di semua propinsi, mulai dari Aceh sampai Irian Jaya. Kabupaten Demak adalah salah satu penghasil udang kipas di jawa Tengah yang mengekspor udang ini ke Singapura, Hongkong, Korea, dan Amerika Serikat.

Tubuh udang kipas terdiri atas beberapa bagian, yaitu:

  • Antena, digunakan dalam mendeteksi mangsa.
  • Rahang, rahang ini digunakan untuk menabgkap mangsa. Mangsa ini kemudian dimasukkan kedalam mulut udang.
  • Mata, mata udang kipas sendiri berbeda dengan udang lain karena mempunyai mata yang terletak di samping. Mata ini juga fungsinya hampir sama dengan anterna, yaitu mendeteksi adanya mangsa yang mendekat serta untuk melihat mangsa.
  • 5 pasang kaki, digunakan untuk berjalan, sedangkan 6 ruas digunakan untuk kaki renang.
  • Ekor kipas, berfungsi untuk naik turun serta digunakan untuk melompat.

Udang kipas memiliki panjang tubuh maksimum 25 cm. Udang ini tubuhnya diselimuti oleh kulit yang keras dan mengandung zat kapur. Kulit udang ini lebih lunak dibanding lobster. Kerangkanya sangat tebal pada bagian kepala, melebar pipih, serta banyak ditutupi duri besar dan kecil. Di ujung kepalanya terdapat dua tonjolan keras dan diantara tonjolan itu terdapat lekukan yang berduri. Jumlah kakinya sebanyak enam pasang.

Udang kipas ini banyak beraktivitas di malam hari karena tergolong hewan nokturnal. Pada siang hari udang ini beristirahat dengan cara membenamkan tubuhnya ke dalam pasir yang digali dengan menggunakan ekornya. Selain itu, keunikan udang ini juga terletak pada bagian ekor dan kepalanya yang bentuknya mirip. Ini digunakan udang berkamuflase untuk bertahan hidup dengan cara berjalan mundur.

Udang ini termasuk ke dalam golongan hewan karnivora, yaitu pemakan daging. Makanannya biasanya udang kecil, ikan kecil, hewan kecil, kerang kecil, dan lainnya yang berada di dasar perairan. Masyarakat pesisir pantai di Konawe Selatan dan Bombana meyakini udang kipas bisa menyembuhkan penyakit tidak berhenti buang air kecil dan untuk mengobati ngompol pada anak kecil.