Mengungkap Misteri Piramida Mesir

Seorang arkeolog mengklaim dirinya memecahkan misteri seputar Piramida Mesir. Ia menemukan adanya ‘cacat’ dalam bangunan tersebut. Pakar asal Mesir itu yakin dia memiliki jawaban atas bagaimana peradaban kuno mampu membangun struktur yang rumit, meski kekurangan teknologi modern.

Para peneliti dari Glen Dash Research Foundation yang berbasis di Amerika Serikat dan Asosiasi Riset Mesir Kuno (AERA) sebelumnya mengidentifikasi adanya ‘cacat’ pada struktur bangunan tersebut.  sebuah teori populer menunjukkan bahwa struktur berusia 4.500 tahun, yang diperkirakan berbobot lebih dari enam juta ton, dibangun setelah batu-batu besar dipindahkan dari tambang terdekat, diseret dan diangkat ke tempatnya.

Para ahli menemukan, tiga sisi dasar piramida pernah memiliki panjang antara 230,295 meter dan 230,373 meter, tetapi sisi barat berada antara 230,378 meter dan 230,436 meter – yang berarti turun sekitar 14,1 cm.

Sebuah tim arkeolog Mesir telah mengumumkan temuan baru mereka di situs Giza yang mengejutkan dunia. Tim tersebut telah berhasil mengungkap rahasia di balik Piramida Mesir Kuno yang selama ini menjadi misteri besar bagi para sejarawan dan arkeolog.

Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Kairo, Dr. Zahi Hawass, seorang arkeolog terkemuka dan mantan Menteri Kepurbakalaan Mesir, mengungkapkan bahwa timnya telah menemukan sebuah ruangan rahasia di dalam Piramida Besar Khufu yang terletak di Giza.

Ruangan tersebut ditemukan setelah tim arkeolog menggunakan teknologi pemindaian laser yang canggih untuk memindai piramida. Mereka menemukan sebuah ruangan rahasia yang tersembunyi di dalam dinding Piramida yang tidak terlihat dari luar.

Setelah melakukan penggalian, tim arkeolog menemukan sebuah ruangan yang berisi artefak dan benda-benda kuno yang diyakini berasal dari zaman Firaun Khufu. Beberapa di antaranya adalah perhiasan, patung, dan tulisan hieroglif.

Dr. Hawass mengatakan bahwa temuan ini sangat penting karena dapat memberikan wawasan baru tentang kehidupan dan kebudayaan Mesir Kuno. “Temuan ini akan membantu kita memahami lebih banyak tentang kehidupan dan kebudayaan Mesir Kuno, serta memberikan informasi baru tentang bagaimana piramida dibangun,” katanya.

Temuan ini juga diharapkan dapat meningkatkan pariwisata di Mesir, yang telah mengalami penurunan sejak terjadinya revolusi pada tahun 2011.  “Kami berharap temuan ini dapat menarik minat wisatawan untuk datang ke Mesir dan melihat keajaiban sejarah yang kami miliki di sini,” tambah Dr. Hawass.

Temuan ini menjadi bukti bahwa Mesir Kuno masih menyimpan banyak misteri yang menunggu untuk diungkap. Tim arkeolog akan terus melakukan penelitian dan penggalian di situs Giza untuk mengungkap lebih banyak rahasia tentang kebudayaan dan sejarah Mesir Kuno.