Sejarah Stand Up Comedy Masuk Ke Indonesia dan Tokoh Yang Berperan di Dalamnya

Stand up comedy merupakan wadah bagi seseorang untuk mengekspresikan diri lewat sebuah lawakan.  Dalam bahasa Indonesia, stand up comedy dikenal sebagai lawakan tunggal yang biasa dilakukan seorang penampil. Namun, bisa juga dilakukan secara berkelompok dengan membawakan bit yang berkesinambungan.

Seorang pelaku stand up comedy dikenal dengan sebutan komika, tetapi ada pula yang mengenalnya dengan istilah komedian. Menariknya, materi-materi yang disajikan dalam stand up comedy tak melulu soal mencandai seseorang, tetapi juga bisa berupa keresahan, pengalaman unik, keseharian, hingga sindiran atau satir.

Sejarah Stand Up Comedy di Dunia

Menurut Abdul Rozak Mahbub Ali dalam penelitiannya berjudul “Stand Up Comedy Indonesia sebagai Medium Satire Terhadap Isu Diskriminasi Sosial”, stand up comedy pada awalnya bermula dari sebuah pertunjukan teater di Amerika tahun 1800-an.

Konsep tersebut pertama kali diperkenalkan oleh sebuah grup teater Amerika bernama Vaudeville yang menyajikan pertunjukan dalam tiga babak.  Sementara itu, cikal bakal stand up comedy baru dirasakan ketika memasuki babak kedua dari ketiga pertunjukan tersebut, dengan ditandai oleh adanya seorang penampil yang melakukan monolog setelah penyajian musik babak pertama selesai.

Memasuki tahun 1920-an mulai muncul trend dengan lawak berformatkan dua orang penampil ada di atas panggung.  Baru kemudian, pada tahun 1959 muncul para komedian seperti Jack Benny, Bob Hope, George Burns, Fred Allen, Milton Berle, dan Frank Fay.

Mereka mulai mengadopsi cara lawak Vaudeville dengan membawakannya ke dalam format story telling yang diberikan sentuhan komedi lebih segar.  Kepopuleran pertunjukan stand up comedy di Amerika Serikat itu kemudian menjamur ke berbagai negara, salah satunya Indonesia.

Sejarah Stand Up Comedy di Indonesia

Di Indonesia stand up comedy sebenarnya bukanlah hal yang baru. Pasalnya, konsep lawak tunggal telah dikenal sejak era 1970-an seperti yang dilakukan sejumlah pelawak dari Srimulat, Warkop DKI, hingga Sersan Prambors.

Hanya, saat itu istilah stand up comedy belum populer, sehingga orang-orang meyebutnya sebagai acara komedi atau sebatas lawak tunggal.

Di Srimulat, ada Gepeng yang kerap memulai lawakan dengan tampil dan beraksi sendiri. Hal serupa juga pernah dilakukan sejumlah anggota Srimulat lainnya semacam Basuki, Asmuni, Timbul, Mamiek Prakoso, dan lain sebagainya.

Sebelum dikenal luas dalam film-film lawak Warkop DKI, baik Dono, Kasino, maupun Indro sebenarnya telah beberapa kali tampil dengan melawak secara tunggal.

Demikian pula dengan Sersan Prambors. Grup lawak mahasiswa era 80-an yang didirikan Sys NS, Pepeng, Nana Krip, Muklis Gumilang, dan Krisna Purwana juga tak jarang menampilkan aksi lawakan tunggal.

Istilah stand up comedy pernah dibawakan oleh Iwel Sastra ketika ia muncul dengan melabeli diri sebagai stand up comedian tahun 2000-an. Sayangnya, istilah tersebut masih terasa asing didengar di Indonesia.

Kepopuleran stand up comedy di Indonesia baru mulai menarik perhatian publik pada 2011. Hal ini ditandai dengan munculnya komunitas Stand Up Indo yang digagas oleh Ernest Prakarsa, Raditya Dika, Pandji Pragiwaksono, Ryan Andrandhy, dan Isman H. Suryaman.  Untuk mengangkat stand up comedy agar semakin dikenal, Kompas TV juga mengadakan program kompetisi yang dikemas dalam acara bertajuk Stand Up Comedy Indonesia (SUCI).

Di musim pertama, mereka kesulitan mendapatkan kontestan. Namun, ada banyak cara yang dilakukan agar acara tersebut mendapatkan banyak perhatian masyarakat, mulai dari mengundang beberapa orang untuk ikut kompetisi ini, hingga melakukan talent scouting ke komunitas stand-up untuk ikut audisi.

Tak disangka, kehadiran SUCI justru mendorong kemunculan beberapa program yang bertemakan stand up comedy. Mulai dari program Stand Up Comedy Indonesia (SUCA) yang disiarkan oleh Indosiar, SUPER yang digarap Kompas TV, hingga Stand Up Battle Indonesia dari HOOQ.

Berkat program-program itulah, mulai muncul komika-komika yang dikenal masyarakat, seperti Bintang Emon, Aci Resti, Arafah Rianti, Kiky Saputri, dan beberapa komika lainnya.  Uniknya, kini para jebolan ajang kompetisi stand up comedy itu bukan hanya muncul sebagai pelawak semata, tetapi juga mulai mengepakkan sayap di bidang adu akting.

Misalnya Aci Resti, dengan keunikan suaranya yang cempreng dan menggemaskan, dia muncul dalam beberapa film hingga series keluarga dengan peran yang tidak terlepas dari lawakan asik yang dibawakannya.

Selain itu, Bintang Emon kini juga menjelma sebagai sosok komika yang paling digemari masyarakat tanah air, lantaran dia tak segan melontarkan berbagai kritik terhadap pemerintah dengan dibalut komedi cerdas.