Tari Sigale-Gale Menarik Wisatawan

Daya tarik wisata yang sering menjadi buah bibir wisatawan yaitu pertunjukan tari Sigale-gale. Tarian ini merupakan salah satu kesenian tradisonal yang terkenal di Sumatera Utara, khususnya di Pulau yang disebut sebagai ” Kepingan Surga ‘ Samosir Pertunjukan patung yang menari dengan iringan musik Tradisional Batak. Patung tersebut terbuat dari kayu dan digerakkan oleh seseorang dari belakangnya dengan menarik tali pengikat, tari Sigale-gale pada umumnya dilakukan untuk upacara pemakaman (terutama pemakaman kaum pria) dan menjadi suatu pertunjukan wisata khas daerah Samosir.  Seperti yang dilansnir dari laman resmi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, saat ini Tari Sigale-Gale telah menjadi ikon Pariwisata Provinsi Sumatera Utara secara umum, dan Samosir secara khusus.

Boneka sigale-gale ini kira-kira sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Boneka ini dibuat sebagai bentuk kesedihan seorang raja di Samosir yang kehilangan anak semata wayangnya.  Konon boneka tersebut berawal dari cerita seorang Raja di Samosir yang kehilangan anak satu-satunya yang telah meninggal. Raja yang saat itu sangat bersedih dan merasa sangat terpukul akhirnya jatuh sakit. Berbagai pengobatan telah diberikan namun tidak ada hasilnya.

Para penasehat Raja kemudian membuat patung kayu yang menyerupai wajah anaknya. Setelah patung tersebut jadi, kemudian dilakukan beberapa upacara termasuk pemanggilan arwah anak Raja agar masuk ke dalam patung. Kemudian patung tersebut ditunjukan pada Raja. Ajaibnya setelah Raja melihat patung tersebut Raja langsung sembuh dan dapat memimpin rakyatnya kembali.

Salah satu keunikan dari tarian ini adalah ketika boneka Sigale-gale dimainkan, gerakannya bahkan menyerupai gerakan manusia. Hal ini dikarenakan kerangka pada boneka tersebut memang dibuat seperti persendian pada tubuh manusia, sehingga boneka tersebut dapat bergerak lebih luwes seperti gerakan manusia.

Gerakan dalam Tari Sigale-Gale ini cukup bervariasi, gerakan tersebut diantaranya seperti gerakan tor-tor dan beberapa gerakan tari tradisional Batak lainnya. Pertunjukan Tari Sigale-Gale biasanya ditampilkan dalam durasi kurang lebih 1 jam dengan beberapa penyajian tari yang unik dan sangat khas.  Tarian Sigale-gale semakin familiar saat dijadikan icon pada acara Festival Danau Toba tahun 2013. Patung Sigale-gale raksasa dibuat dan diarak di danau dari Tomok ke Tuk-Tuk, dengan demikian Wisatawan yang melihat patung raksasa tersebut akan mencari tahu informasi tentang tari Sigale-gale, Masterpiece Desa Tomok yang harus dijaga dan diperkenalkan kepada Wisatawan.

Nilai-nilai yang terdapat dalam pertunjukan tari Sigale-gale yaitu nilai estetis pada gerak tari dan irama musik serta nilai-nilai kebudayaan suku Batak Toba yaitu nilai kekerabatan, nilai religi, nilai Hagabeon (memiliki banyak keturunan/beranak cucu), nilai Hasangapon (memiliki status sosial yang tinggi), nilai Hamoraon (memiliki harta), nilai Marsisarian (saling mengerti, menghargai dan membantu), nilai patik dohot uhum (kesungguhan dalam menegakkan keadilan), nilai pengayoman dan nilai konflik (sikap bijaksana dalam menghadapi perbedaan maupun masalah) ( Lia Hambali)