Sotong : Hewan Laut Yang Mirip Cumi-Cumi

Masyarakat Indonesia mengenal hewan ini sebagai salah satu makanan populer karena rasanya yang lezat. Sotong atau ikan nus (Sepia sp.) adalah hewan yang tinggal di perairan, seperti sungai, danau, atau laut. Dalam bahasa Inggris, sotong juga disebut cuttlefish dan blekutak.

Hewan ini hidup pada kedalaman yang beragam, mulai dari ribuan meter di bawah permukaan hingga dekat permukaan. Cephalopoda adalah kelas moluska yang telah ada selama sekitar 500 juta tahun. Hewan sotong sering disangka sebagai cumi-cumi. Memang mirip sih, tetapi sebenarnya keduanya memiliki perbedaan, yaitu:

  • Cumi-cumi tergolong dalam ordo Teuthoidea, sedangkan sotong tergolong dalam ordo Sepioidea.
  • Ukuran sotong lebih besar daripada cumi.
  • Cangkang atau rangka dalam pada cumi-cumi lunak, sedangkan cangkang sotong tersusun dari kapur yang keras.
  • Cumi memiliki tubuh panjang dan meruncing, sedangkan sotong memiliki tubuh panjang tetapi agak pipih dan melebar.
  • Cumi memiliki mata di sisi kanan kiri tubuhnya,sedangkan mata sotong tidak berada jauh satu sama lain.
  • Cumi memiliki sepasang sirip kecil di bagian belakang tubuh atau ekornya, sedangkan sotong sepasang siripnya memanjang dari leher hingga ujung ekornya.

Sotong dapat mengubah warna dan teksturnya untuk berbaur dengan lingkungan sekitarnya.  Sotong dapat berkamuflase dengan mengunci ratusan struktur kecil di kulit mereka hingga satu jam sehingga memungkinkannya untuk menahan penyamaran untuk waktu yang cukup lama agar tidak terdeteksi oleh predator.

Sebuah studi tahun pada 2016 menunjukkan bahwa sotong memiliki kecerdasan alami dalam mendeteksi dan memilih jumlah mangsa.  Peneliti menempatkan 54 sotong dalam sebuah tangki, bersama dengan dua kotak transparan.  Setiap sisi kotak berisi jumlah udang yang berbeda untuk dimakan. Hal Ini membuat sotong harus memilih kotak dengan udang yang lebih banyak.  Para peneliti mengubah-ubah rasio udang antar kotak untuk melihat bagaimana kondisi tersebut menjadi faktor dalam pengambilan keputusan cumi-cumi. Hasilnya, sotong bisa memilih udang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang lebih kecil.

Sotong memiliki senjata tersembunyi di bawah tentakel sotong. Senjata ini bentuknya seperti paruh bengkok yang tajam. Senjata ini memungkinkan sotong untuk menangkap kepiting, moluska, dan hewan bercangkang keras lainnya.

Persaingan memperebutkan sotong betina dilakukan antar pejantan tanpa memandang ukuran. Meskipun sotong jantan yang besar biasanya memenangkan sotong betina, tetapi sotong jantan kecil juga memiliki peluang. Sotong kecil melakukannya dengan cara yang cerdik. Ia “membelah” warna untuk menunjukkan sisi “feminin” di satu sisi tubuhnya yang menghadap sotong jantan yang lebih besar sambil menunjukkan sisi “maskulin” kepada betina pilihannya.  Kemudian, ia mendekati betinanya dan mulai kawin sebelum pejantan besar mengetahuinya.
Sotong merupakan makanan utama di wilayah Mediterania dan Asia Timur. Sedangkan di Indonesia, sotong sering disajikan di rumah-rumah makan sebagai lauk lezat pelengkap nasi.

Satu porsi (3 ons) sotong mengandung 134 kalori, 1 gram karbohidrat, 28 gram protein, dan 1 gram lemak. Hewan ini mengandung lemak tak jenuh, terutama asam lemak omega seperti asam eikosapentaenoat (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA), yang berperan dalam mengurangi risiko masalah jantung dengan menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar trigliserida, mencegah pembekuan darah, dan penyumbatan arteri.

Sotong mengandung banyak vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti vitamin A, vitamin C, niasin, riboflavin, vitamin B6, folat, dan vitamin B12. Satu porsi sotong mengandung mineral penting, seperti kalsium, magnesium, besi, fosfor, kalium, natrium, seng, tembaga, mangan, dan selenium.

Tinta hitam hewan sotong dipercaya mengobati masalah kulit seperti eksim, gatal-gatal, kemerahan, gatal-gatal, infeksi jamur dan infeksi jamur. Sebuah studi menyatakan, tinta hitam sotong dapat melindungi sel-sel sehat orang yang menjalani kemoterapi atau pengobatan radiasi. Menurut Neuroscience Institute and Department of Biology, Georgia State University, tinta sotong memiliki sifat antimikroba Mamangbet .