Destinasi Bukit Seribu Besek Bernuansa Alam Pohon Pinus Di Purworejo

Jika Anda pergi ke tempat wisata ini, Anda tidak hanya akan melihat pemandangan alam yang indah, tetapi juga melihat kerajinan tangan masyarakat setempat yang dibuat dengan bambu atau barang bekas. Tempat wisata dengan area pengembangan seluas 7,5 hektare ini selalu penuh, terutama pada akhir pekan, meskipun baru diresmikan pada awal Mei 2019 lalu. Tidak hanya remaja, tetapi orang tua dan anak-anak juga ingin menikmati pemandangan indah dengan angin sepoi-sepoi.

Tempatnya yang bagus, udaranya sejuk, banyak pohon-pohon sangat sesuai untuk sekedar refreshing dari kehidupan perkotaan. Tempat wisata yang berada di Dusun Kalipancer, Desa Guntur, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo ini berdiri di atas lahan Perhutani yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Seribu Besek. Pembangunannya didasari niat kuat Pokdarwis yang berusaha mengangkat wisata dengan konsep edukasi bernuansa kearifan lokal seperti uniknya pembuatan besek dan pengolahan sampah barang bekas sekaligus meningkat taraf ekonomi masyarakat sekitar. Maka kemudian dibuatlah destinasi wisata baru dengan nama Bukit Seribu Besek. Nama itu bukan bermakna di sini ada seribu buah besek, tapi lebih bermakna kiasan, menunjukkan kawasan ini sebagai sentra pembuatan besek bambu terbesar di Kabupaten Purworejo.

Desa wisata yang terbentuk karena ikon besek tersebut terus berbenah dan terus dikembangkan demi memanjakan pengunjung dengan berbagai spot selfi yang instagramable.

bagi yang belum tahu, besek adalah salah satu produk kerajinan anyaman bambu. Berbentuk segi empat berukuran sekitar 20 cm x 20 cm dan tinggi 10 cm, biasanya besek digunakan sebagai tempat nasi beserta lauk-pauk saat kenduri atau hajatan. Di sini, besek memang merupakan hasil kerajinan utama masyarakat setempat. Dengan adanya Bukit Seribu Besek sebagai ikon desa tersebut, hasil penjualan besek bisa terus meningkat. Tak hanya dipasarkan di Purworejo dan kota-kota besar di sekitarnya saja, namun besek buatan Desa Guntur itu bahkan bisa menembus kota Jakarta.

Kawasan Kecamatan Bener selain strategis juga sangat eksotik. Udara di sini sangat sejuk, karena terdapat hutan pinus milik Perhutani dan daerahnya berbukit. Belum lagi, di lokasi tersebut juga dibangun waduk besar yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai destinasi wisata. Bisa dibayangkan, nantinya pemandangan akan terlihat sangat bagus dan indah sekali. Dari ketinggian wisata Bukit Besek pengunjung bisa melihat air bendungan Waduk Bener. Diharapkan ke depan pengunjung akan semakin ramai yang datang ke tempat wisata ini.

Ketika tiba di tempat wisata ini, pegunjung akan dikenakan biaya tiket sebesar Rp 5.000 per orang. Gapura dari ikatan batang-batang bambu yang diikat sedemikian rupa di sudut kanan kiri akan menyambut langkah kita. Setapak demi setapak, kaki kita akan merasakan jalan masuk yang terbuat dari susunan batu kali. Meski disebut bukit, namun pengunjung tidak perlu berjalan menanjak terlalu tinggi, bahkan belum sempat peluh keringat keluar, kaki sudah sampai di puncak bukit.

Tampak besek-besek berukuran raksasa beraneka warna yang bergelantungan di atas kepala pengunjung seakan mengajak pengunjung untuk segera masuk dan menikmati keindahan bukit dengan berbagai spot foto yang apik dan fasilitas yang lengkap bahkan unik. Spot selfi seperti sayap bidadari, simbol hati, kupu-kupu hingga motor gede yang terbuat dari barang bekas yang didaur ulang disajikan di atas bukit itu. Fasilitas yang lain ada toilet, musala, gardu pandang, gashebo, hammock, area camping plus tenda dan arena outbond untuk anak-anak. Rencana kedepan akan terus dikembangkan dengan membuat spot selfi lain seperti sepeda terbang, flying fox, karpet terbang dan lain-lain.

Suasananya yang apik membuat Bukit Seribu Besek juga cocok untuk menggelar respesi pernikahan. Pihak pengelola menyediakan fasilitas untuk pesat pernikahan yang bisa disewa. Uniknya, Dekorasinya, tempat duduk tamu, pakaian pengantin dan lain-lalin semuanya terbuat dari barang bekas atau limbah plastik daur ulang.

Sesuai tujuan awalnya yang mengusung tema edukasi, tak lengkap rasanya jika di desa wisata tersebut pengunjung belum belajar bagaimana caranya membuat besek. Puas berfoto selfi dan menikmati fasilitas lain yang ada, pengunjung bisa melanjutkan dengan kegiatan wisata kuliner. Banyak warung-warung tradisional yang berjajar di depan pintu masuk. Di sini pengunjung bisa mencicipi berbagai makanan khas Purworejo sambil belajar membuat besek dari para pedaganng. Semua pedagang di sini sudah ahli dalam membuat besek, keahlian yang diperoleh secara turun-temurun. Hanya beberapa menit saja, sebuah besek siap pakai sudah terbentuk dengan sempurna.

Walaupun awalnya terkesan sulit, namun pengunjung yang berminat akan diajari bagaimana cara menganyam besek dengan benar dan tanpa dipungut biaya sepeser pun alias gratis. Jika pengunjung atau masyarakat lain ingin membeli besek siap pakai, maka hasil anyaman bambu itu akan dijual dengan harga Rp 1.600 per pasang.