Mengenal Bunga Pukul Empat Yang Cantik Dan Indah

Dalam genus Mirabilis, “Mirabilis” berarti “indah” dalam Bahasa Latin, dan “Jalapa” adalah nama ibu kota negara bagian Veracruz di Meksiko. Bunga pukul empat, yang dikenal secara ilmiah sebagai Mirabilis Jalapa, adalah spesies tanaman hias yang paling umum ditanam.

Suku Aztec menanam bunga Amerika Selatan ini sebagai obat dan hias. Tanaman ini cocok untuk ditanam di wilayah Indonesia yang memiliki iklim tropis. Di Bojonegoro, orang lebih suka menyebut bunga ini bunga kederat.

Bunga ini mempunyai banyak warna, di antaranya merah, kuning, juga putih. Perbedaan warna antara satu dengan yang lain dilatar belakangi oleh gen. Misalnya, gen untuk bunga warna merah dan  gen untuk bunga warna putih, jika keduanya disilangkan akan menghasilkan bunga warna merah muda.

Mengapa disebut sebagai bunga pukul empat? Karena biasanya mekar saat pukul empat sore. Hal itu disebabkan adanya rangsangan cahaya. Gerakan ini dinamakan dengan fotonasti. Tanaman ini termasuk dalam kelas Dicotyledones, yaitu kelas tumbuhan yang mempunyai biji keping dua, mempunyai kelopak dengan kelipatan 4 sampai 5, serta urat daunnya yang menjari.

Bunga pukul empat tumbuh dari biji. Jika kamu ingin menanamnya dari benih, kumpulkan empat biji yang keras dan berwarna hitam untuk ditanam. Kamu bisa membeli benih yang banyak dijual di pasaran. Bunga ini akan tumbuh subur di bawah sinar matahari penuh.

Bunga pukul empat selain indah, juga mempunyai banyak manfaat bagi manusia. Selain sebagai tanaman hias dan obat, bunga ini berfungsi juga sebagai pembatas pagar. Kita bisa menjumpainya di dataran rendah maupun perbukitan yang banyak mendapat sinar matahari.

Batang yang dimilikinya adalah batang basah yang tingginya mencapai 20–80 cm. Daunnya berbentuk jantung yang berwarna hijau dengan panjang mencapai 2–11 cm dengan lebar 8 mm-7 cm. Pangkal daun membulat di mana ujungnya meruncing serta bertepi rata. Adapun tangkai daunnya mempunyai panjang 6mm-6 cm. Bunganya seperti terompet.

Buahnya yang keras berwarna hitam dan berbentuk bulat bisa dibuat sebagai bedak. Selain itu, tanaman ini juga mempunyai umbi berwarna cokelat kehitaman dengan isi berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang dengan ukuran 7–9 cm dan berdiameter 2–5 cm.

Kandungannya yang berupa betaxanthis, zat asam lemak, serta zat asam minyak dapat digunakan sebagai obat pelancar sirkulasi darah dan peluruh air seni (diuretik). Selain itu, bunga ini bisa meredakan radang amandel, radang tenggorokan, batuk berdarah, kanker, batu ginjal, batu empedu, dan kencing manis. Salah satu di antara manfaatnya yang sangat penting bagi wanita adalah dapat mengatasi keputihan. Cukup rebus bunga pukul empat dengan kulit delima kering atau lidah buaya, lalu diminum.

Bagian dari bunga pukul empat yang dapat menjadi obat amandel adalah akarnya. Obat ini dapat dari bahan yang kering maupun yang basah. Takarannya untuk yang kering sebanyak 9–15 mg, sedangkan takaran untuk yang basah sebanyak 15–30 mg. Bahan ini kemudian direbus dengan air sebanyak 600 cc. Rebusan berlangsung hingga sisa air hanya 300 cc. Perebusannya dilarang menggunakan wadah yang terbuat dari besi. Hasil rebusan ini diminum dua kali sehari. Sekali minum sebanyak 300 cc dan dalam keadaan dingin. Namun, ramuan bunga pukul empat ini dilarang bagi ibu hamil.