Mengenal Cara Budidaya Kacang Kedelai Jepang

Metode budidaya kedelai Jepang Edamame, yang juga disebut kedelai Jepang, adalah jenis kacang-kacangan. Tanaman ini memang berasal dari Jepang, seperti namanya.Tanaman yang disebut Glycine Max memiliki semua asam amino esensial. Edamame memiliki tingkat protein yang lebih tinggi daripada kedelai biasa. Di Jepang, edamame dianggap sebagai pengganti camilan sehat karena kandungan nutrisinya yang lengkap. Karena nilai jualnya yang tinggi dan kandungan nutrisinya yang lengkap, kacang edamame ini banyak dibudidayakan.

Cara Budidaya Kacang Kedelai Jepang

Nah buat anda yang ingin mencoba membudidayakan sayuran ini, cobalah cara di bawah ini:

  1. Persiapan lahan

Edamame dapat tumbuh dengan baik di lahan dengan ketinggian minimal 200 mdpl dan suhu 26-30 derajat celcius dengan penyinaran matahari penuh.

Karena itu siapkanlah lahan yang sesuai dengan syarat tumbuh lalu buatlah bedengan dengan Panjang 10 m dan lebar 1 m serta tinggi 20-25 cm. Jarak antar bedengan sekitar 30 cm.

JIka tidak ingin repot membuat bedengan,anda juga bisa menanam edamame di dalam polybag atau pot berukuran besar,tapi pastikan tanaman anda mendapatkan sinar matahari penuh. Anda bisa menempatkannya di pekarangan rumah.

  1. Persiapan benih

Tahapan kedua untuk cara budidaya kacang kedelai Jepang yaitu  harus memilih benih yang memiliki kualitas baik agar menghasilkan panen yang berkualitas pula. Jika ingin budidaya skala besar,anda perlu menyiapkan bibit sekitar 80-100 kg/hektar.

  1. Penanaman

Bedengan yang sudah disiapkan di awal usahakan agar tetap lembab ketika proses penanaman. Anda bisa menanam 2-3 benih per lubang tanam,lalu ditutup dengan tanah gembur. Jika memilih menanam di dalam pot atau polybag,anda juga bisa menanam 2-3 benih per pot/polybag.

  1. Perawatan tanaman

Sama seperti tanaman lain, cara budidaya kacang kedelai Jepang atau edamame juga butuh perawatan. Secara umum perawatan edamame juga tidak jauh berbeda dengan tanaman lain,yaitu mulai dari penyiraman, pemupukan, penyiangan serta  pengendalian gulma dan hama penyakit.

Penyiraman dilakukan seminggu sekali atau disesuaikan dengan kebutuhan. Pastikan agar kondisi tanah tetap lembab.Penyiraman dilakukan dengan penggenangan air sampai mencapai kapasitas lapang.

Pemupukan dilakukan saat tanaman berusia 10 HST. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kimia Urea,HCL dan ZA. Penyiangan dilakukan saat tanaman berusia 9 atau 10 hari setelah tanam dan selanjutnya disesuaikan dengan kondisi ada atau tidaknya gulma yang menghambat perkembangan tanaman.

Demikian cara budidaya kacang kedelai Jepang yang bisa dicoba untuk dikembangbiakkan. Jangan lupa jika pengendalian hama dan penyakit juga perlu dilakukan agar mendapat hasil yang maksimal dalam budidaya kedelai.