Monumen Kapal Selam Surabaya Menjadi Objek Wisata Bersejarah

Surabaya memiliki sejumlah tempat wisata unik dan bersejarah yang dapat Anda kunjungi. Monumen Kapal Selam bisa menjadi salah satu tempat wisata yang wajib Anda kunjungi ketika pergi ke kota yang berjuluk Kota Pahlawan ini. Monumen Kapal Selam Surabaya ini memiliki catatan sejarah menarik pada masa pendudukan Belanda dahulu.

Monumen Kapal Selam Surabaya

Monumen ini diresmikan pada tanggal 17 Juni 1998 oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Arief Kushariadi. Monumen Kapal Selam (Monkasel) merupakan sebuah Monumen Kapal Selam terbesar di kawasan Asia. Bangunan Monumen ini asli menggunakan kapal selam yaitu KRI Pasopati 410 dari Satuan Kapal Selam Armada RI Kawasan Timur (Satselarmatim).

Kapal selam ini merupakan satu antara armada Angkatan Laut Republik Indonesia buatan Uni Soviet tahub 1952 dengan type Whiskey Class. Kapal ini sempat turut bertindak dalam Pertempuran Laut Aru mengenai Irian Barat dengan Belanda.

Monumen Kapal Selam Surabaya memiliki 7 ruang, di mana ruang 1 merupakan ruang torpedo haluan yang terdiri dari empat peluncur torpedo, tempat torpedo cadangan, tempat istirahat ABK, dan juga dome sonar di bawah geladak. Ruang 2 adalah ruang makan dan tempat bekerja bagi perwira dan di bagian bawah geladak terdapat ruang baterai grup 1. Ruang 3 merupakan ruang pusat informasi tempur, pengoperasian kapal dan juga pusat kegiatan tempur. Di bagian bawah geladak terdapat ruang baterai grup 2.

Ruang 4 adalah ruang makan bagi para Bintara atau Tamtama dan dapur. Di bagian bawah geladak terdpat ruang baterai grup 2. Ruang 5 merupakan ruang tempat motor diesel, pesawat bantu dan pengendaliannya. Ruang 6 merupakan tempat motor listrik penggerak kapal, motor bantu dan juga pengendalinya. Yang terakhir ruang 7 adalah ruang torpedo buritan, dimana terdapat dua peluncur torpedo untuk menyerang atau mencegah dari serangan torpedo musuh.

Di Asia sendiri, hanya ada dua negara yang memiliki monumen kapal ini, yaitu Jepang dan Indonesia yang terletak di Surabaya. Dalam pembuatan monumen ini dilakukan dengan membagi kapal menjadi 16 bagian yang dilakukan oleh PT PAL Indonesia, yang kemudian bagian-bagian tersebut disambung kembali dan menjadi monumen kapal seperti sekarang ini. Monumen ini resmi dibuka untuk umum pada tanggal 15 Juli 1998.

Pemindahan kapal ini ke Surabaya ternyata bukan perkara mudah. KRI Pasopati harus terpotong menjadi 16 bagian dan selanjutnya berpindah ke area Monkasel kemudian mengalami perakitan kembali menjadi sebuah monumen.

Di dalam kapal selam ini terbagi menjadi 7 ruangan seperti: Ruangan torpedo haluan yang di kompliti dengan 4 peluncur torpedo, Ruangan periskop yang berfunsi jadi Pusat Info tempur, Ruangan Tinggal Perwira, Ruangan ABK (Anak Buah Kapal), Ruangan torpedo buritan, Ruangan listrik dan Ruangan diesel.

Berkunjung ke Monumen Kapal Selam dapat menjadi salah satu wisata keluarga yang mendidik. Di Monumen Kapal Selam juga terdapat berbagai fasilitas, antara lain, Anda bisa menonton film di Video Rama yang menyajikan sejarah kapal selam di Indonesia, dan penayangan setiap satu jam sekali ataupun menikmati sajian musik di panggung terbuka pada hari sabtu dan minggu.

Sedangkan di pinggir Kali Mas yang juga masih di dalam area monumen,saat malam hari anda bisa menikmati indahnya sungai berhiaskan lampu aneka warna. Tiket Rp 15.000, anda bisa menikmati museum dan menonton film sejatah kapal selam.