Sejarah Serta Daya Tarik Goa Jepang Parangtritis

Goa Jepang Parangtritis berada pada lereng bukit yang dikenal dengan Bukit Pundong, sehingga banyak orang yang juga menyebut goa ini dengan nama Goa Jepang Pundong. Dari tempat ini, wisatawan akan disajikan dengan keindahan panorama pantai yang ada di Laut Selatan seperti Pantai Parangtritis. Suasana yang sejuk dengan hembusan angin sepoi-sepoi menambah pesona dari goa peninggalan Jepang ini.

Sejarah Goa Jepang Parangtritis

Keberadaan Goa Jepang Parangtritis ini tak lepas dari penjajahan Jepang di Indonesia yang berlangsung selama 3 tahun dari 1942 hingga 1945. Setelah aksi embargo minyak yang dilakukan Amerika Serikat kepada Jepang, Jepang akhirnya marah dan menyerang Pearl Harbour secara mendadak.

Melihat potensi sumber daya alam yang ada di Indonesia, Jepang berkeinginan untuk menjajah Indonesia kala itu. Apalagi, ketika itu Belanda tengah dalam kondisi genting setelah negara mereka jatuh ke tangan Jerman. Jepang pun mulai datang di Indonesia serta menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk mengusir tentara-tentara Belanda yang ada di nusantara.

Dalam satu tahun, Jepang berhasil mengusir seluruh tentara Belanda yang berada di Indonesia dan dimulailah era penjajahan Jepang. Jepang mulai memasuki wilayah Yogyakarta pada 5 Maret tahun 1942. Pernahkah kamu melihat film yang bercerita tentang peperangan antara Jepang dan Amerika Serikat? Pasti kamu tahu bagaimana strategi peperangan Jepang dalam membuat benteng pertahanan yang menyulitkan musuh-musuhnya.

Ya, sama seperti yang ada di film, Jepang membangun goa-goa di lereng Bukit Pundong dengan jumlah 18 goa. Pemilihan Bukit Pundong bukan tanpa sebab, karena tempat ini sangat strategis. Dari bukit ini akan terlihat secara jelas pantai-pantai di laut selatan. Goa-goa ini merupakan sebuah sistem pertahanan Jepang yang terkenal itu.

Pembangunan goa-goa ini dilakukan dengan cara melubangi bebatuan di lereng bukit, serta dibangun oleh warga pribumi yang dikenal dengan kerja paksa romusha. Goa-goa ini memiliki jendela yang digunakan untuk meletakkan senjata dan mengintai musuh yang mungkin datang dari laut selatan. Tak hanya itu, goa-goa ini juga memiliki ruang pertemuan, cerobong udara serta dapur.

Dalam sistem pembangunannya, Goa Jepang Parangtritis ini dibuat saling terhubung dari satu sama lain. Hal ini demi mempermudah distribusi senjata, amunisi, makanan, serta seluruh kebutuhan tentara Jepang dalam peperangan. Jendela-jendela yang ada di goa ini disamarkan dengan bebatuan karst untuk mengelabui musuh.

Daya tarik Goa Jepang Parangtritis

Selain kental akan nilai sejarah, Goa Jepang Parangtritis memiliki pesona alam yang memukau bagi pengunjung yang datang. Selama perjalanan menuju lokasi goa, wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang indah di sisi kiri dan kanan jalan. Pemandangan ini didominasi dengan hijaunya hamparan sawah, serta pepohonan hijau yang menyejukkan mata.

Lokasi dari goa-goa ini terpisah-pisah menjadi 18 bagian yang saling terkait satu sama lain. Letaknya mulai dari lereng bukit hingga puncak bukit. Disini wisatawan dapat melihat jejak-jejak sejarah masa penjajahan Jepang di Yogyakarta. Wisatawan harus menyusuri jalan dari tanah, yang cukup menantang serta rawan longsor ketika musim hujan.

Wisatawan dapat merasakan nuansa berbeda ketika memasuki goa-goa ini. Berbeda dengan goa yang ada di Kaliurang, Goa Jepang Parangtritis ini memiliki ruangan yang lebih sempit. Udara akan terasa lembab saat berada di dalam goa. Ketika berada di dalam goa, wisatawan akan merasakan sensasi ruangan yang gelap dengan cahaya minim dari cerobong udara.

Goa Jepang Parangtritis ini berada di ketinggian 400 hingga 500 meter dari atas permukaan laut. Konstruksi bangunan terbuat dari beton, yang hingga kini masih kokoh berdiri walaupun tergerus oleh waktu. Tak hanya menyusuri goa, wisatawan juga akan dimanjakan panorama alam yang menakjubkan dari atas Bukit Pudong ini.

Dengan jelas akan nampak pantai-pantai indah yang berjejer di tepi laut selatan dari kejauhan. Akan terlihat Pantai Parangtritis, Pantai Depok, Pantai Parangkusumo dan masih banyak lagi. Tentu pemandangan ini terasa amat berbeda, seperti melihat sisi lain dari keindahan pantai-pantai yang ada di Yogyakarta.

Selain pemandangan yang indah, wisatawan juga bisa menikmati udara segar serta suasana perbukitan yang masih asri dan belum dijamah orang. Memang tempat ini masih sangat sepi, dan jarang ada yang berkunjung karena belum mengetahui lokasi dari Goa Jepang Parangtritis ini. Suasana alami yang ditawarkan, seakan menambah keekokan dan kecantikan tempat wisata di Jogja ini.